Kamis, 27 Oktober 2016

Kombinasi Hubungan Data dan Sinyal




1. Data digital, sinyal digital


Perangkat pengkodean data digital menjadi sinyal digital lebih sederhana daripada perangkat modulasi digital-to-analog. Data digital merupakan data yang memiliki deretan data yang memiliki ciri-ciri tersendiri. Salah satu contoh data digital adalah teks. Permasalahannya adalah data tersebut tidak dapat langsung ditransmisikan dalam sistem komunikasi. Data tersebut harus terlebih dahulu diubah dalam bentuk biner.
         Elemen sinyal adalah tiap pulsa dari sinyal digital. Data binary atau digital ditransmisikan dengan mengkodekan bit-bit data kedalam elemen-elemen sinyal.

Faktor kesuksesan penerima dalam mengartikan sinyal yang datang:
                      Ø  Ratio Signal to Noise (S/N) : peningkatan S/N akan menurunkan bit errorrate.
                     Ø  Kecepatan data (data rate) : peningkatan data rate akan meningkatkan bit error
                  rate (kecepatan error pada bit)
                     Ø  Bandwidth : peningkatan bandwidth data meningkatkan data rate
    
       Hubungan ketiga faktor tersebut adalah :          
        ü Kecepatan data bertambah, maka kecepatan error pun bertambah, sehingga
           memungkinkan bit yang diterima error.
        ü Kenaikan S/N mengakibatkan kecepatan error berkurang.
        ü Lebar bandwidth membesar yang diperbolehkan, kecepatan data akan bertambah.

2. Data analog, sinyal digital
Konversi data analog ke bentuk digital memungkinkan pengguna perangkat transmisi dan switching digital.Transformasi data analog ke sinyal digital, proses ini dikenal sebagai digitalisasi.

Tiga hal yang paling umum terjadi setelah proses digitalisasi adalah:
              a.     Data digital dapat ditransmisikan menggunakan NRZ-L.
              b.     Data digital dapat di-encode sebagai sinyal digital memakai kode NRZ-L   
                   Dengan demikian, diperlukan step tambahan
              c.      Data digital dapat diubah menjadi sinyal analog, menggunakan salah satu 
                    teknik modulasi

Codec (Coder-decoder) adalah device yang digunakan untuk mengubah data analog menjadi bentuk digital untuk transmisi, yang kemudian mendapatkan kembali data analog dari data digital tersebut.

     3. Data Analog, Sinyal Analog
Alasan dasar dari proses ini adalah diperlukannya frekuensi tinggi untuk transmisi yang efektif. Untuk transmisi unguided, hal tersebut tidak mungkin untuk mentransmisi sinyal-sinyal baseband dan juga antena-antena yang diperlukan akan menjadi beberapa kilometer diameternya, modulasi mendukung frequency-division multiplexing.
Teknik Modulasi memakai data analog adalah :

                   I.            Amplitude Modulation (AM)
Modulasi ini menggunakan amplitudo sinyal analog untuk membedakan kedua keadaan sinyal digital, dimana frekuensi dan phasenya tetap, amplitudo yang berubah. AM adalah modulasi yang paling mudah, tetapi mudah juga dipengaruhi oleh keadaan media transmisinya.
  
                II.            Frequency Modulation (FM)
Modulasi ini menggunakan sinyal analog untuk membedakan kedua keadaan sinyal digital, dimana amplitudo dan phasenya tetap, frekuensi yang berubah. Kecepatan transmisi mencapai 1200 bit per detik. Untuk transmisi data sistem yang umum dipakai FSK.

             III.            Phase Modulation (PM)
Modulasi ini menggunakan perbedaan sudut phase sinyal analog untuk membedakan kedua keadaan sinyal digital, dimana frekuensi dan amplitudo tetap, phase yang berubah. Cara ini paling baik, tapi paling sukar, biasanya dipergunakan untuk pengiriman data dalam jumlah besar yang banyak dan kecepatan yang tinggi.
 
     4. Data Digital, Sinyal Analog

Transmisi data digital dengan menggunakan sinyal analog. Contoh umum yaitu public telephone network. Device yang dipakai yaitu modem (modulator demodulator) yang mengubah data digital ke sinyal analog (modulator) dan sebaliknya mengubah sinyal analog menjadi data digital (demodulator).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar