Perangkat pengkodean data digital menjadi sinyal digital
lebih sederhana daripada perangkat modulasi digital-to-analog. Data
digital merupakan data yang memiliki deretan data yang memiliki ciri-ciri
tersendiri. Salah satu contoh data digital adalah teks. Permasalahannya adalah
data tersebut tidak dapat langsung ditransmisikan dalam sistem komunikasi. Data
tersebut harus terlebih dahulu diubah dalam bentuk biner.
Elemen sinyal adalah tiap pulsa dari sinyal digital. Data binary atau digital ditransmisikan dengan mengkodekan bit-bit data kedalam elemen-elemen sinyal.
Elemen sinyal adalah tiap pulsa dari sinyal digital. Data binary atau digital ditransmisikan dengan mengkodekan bit-bit data kedalam elemen-elemen sinyal.
Faktor kesuksesan penerima dalam mengartikan sinyal yang
datang:
Ø Ratio Signal to Noise (S/N) :
peningkatan S/N akan menurunkan bit errorrate.
Ø Kecepatan data (data rate) :
peningkatan data rate akan meningkatkan bit error
rate (kecepatan error pada
bit)
Ø Bandwidth : peningkatan bandwidth data
meningkatkan data rate
Hubungan ketiga faktor tersebut adalah
:
ü Kecepatan data bertambah, maka
kecepatan error pun bertambah, sehingga
memungkinkan bit yang diterima error.
ü Kenaikan S/N mengakibatkan kecepatan
error berkurang.
ü Lebar bandwidth membesar yang
diperbolehkan, kecepatan data akan bertambah.
2. Data analog, sinyal digital
Konversi data analog ke bentuk digital memungkinkan pengguna perangkat
transmisi dan switching digital.Transformasi data analog ke sinyal digital,
proses ini dikenal sebagai digitalisasi.
Tiga hal yang paling umum terjadi setelah proses digitalisasi adalah:
a. Data digital dapat ditransmisikan
menggunakan NRZ-L.
b. Data digital dapat di-encode sebagai
sinyal digital memakai kode NRZ-L
Dengan demikian, diperlukan step tambahan
c. Data digital dapat diubah menjadi
sinyal analog, menggunakan salah satu
teknik modulasi
Codec (Coder-decoder) adalah device yang digunakan untuk mengubah data
analog menjadi bentuk digital untuk transmisi, yang kemudian mendapatkan
kembali data analog dari data digital tersebut.
3. Data Analog, Sinyal Analog
Alasan dasar dari proses ini adalah diperlukannya frekuensi tinggi untuk
transmisi yang efektif. Untuk transmisi unguided, hal tersebut tidak mungkin
untuk mentransmisi sinyal-sinyal baseband dan juga antena-antena yang
diperlukan akan menjadi beberapa kilometer diameternya, modulasi mendukung
frequency-division multiplexing.
Teknik Modulasi memakai data analog adalah :
I. Amplitude Modulation (AM)
Modulasi ini menggunakan amplitudo sinyal analog untuk membedakan kedua
keadaan sinyal digital, dimana frekuensi dan phasenya tetap, amplitudo yang
berubah. AM adalah modulasi yang paling mudah, tetapi mudah juga dipengaruhi
oleh keadaan media transmisinya.
II. Frequency Modulation (FM)
Modulasi ini menggunakan sinyal analog untuk membedakan kedua keadaan
sinyal digital, dimana amplitudo dan phasenya tetap, frekuensi yang berubah.
Kecepatan transmisi mencapai 1200 bit per detik. Untuk transmisi data sistem
yang umum dipakai FSK.
III. Phase Modulation (PM)
Modulasi ini menggunakan perbedaan sudut phase sinyal analog untuk
membedakan kedua keadaan sinyal digital, dimana frekuensi dan amplitudo tetap,
phase yang berubah. Cara ini paling baik, tapi paling sukar, biasanya
dipergunakan untuk pengiriman data dalam jumlah besar yang banyak dan kecepatan
yang tinggi.
Transmisi data digital dengan menggunakan sinyal analog. Contoh umum yaitu
public telephone network. Device yang dipakai yaitu modem (modulator
demodulator) yang mengubah data digital ke sinyal analog (modulator) dan
sebaliknya mengubah sinyal analog menjadi data digital (demodulator).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar